Pemberian vaksin merupakan tindakan penting yang harus mendapatkan kesadaran dari masyarakat. Salah satunya adalah vaksin HPV Gardasil 9. Vaksin akan membentuk imunitas di tubuh sehingga tidak mudah untuk terserang penyakit tertentu di kemudian hari.
Vaksin jenis HPV Gardasil 9 merupakan program imunisasi yang diinjeksi untuk melindungi tubuh dari sebuah infeksi HPV atau Human Papillomavirus. HPV sendiri menyebabkan infeksi di permukaan kulit. Pada kasus ringan menyebabkan kutil, namun tingkat terparahnya menyebabkan kanker serviks.
Namun, seberapa penting melakukan vaksin jenis HPV Gardasil 9 ini? Simak penjelasan berikut ini!
Mengenal Vaksin HPV Gardasil 9 dan Manfaatnya
Vaksin HPV Gardasil 9 merupakan jenis vaksin yang akan melindungi tubuh dari infeksi HPV yang merupakan penyebab utama dari beberapa penyakit langka.
Salah satunya adalah kanker serviks atau juga kanker leher rahim. Kasus yang berhubungan dengan penyakit ini mencakup kurang dari 150 ribu per tahunnya di Indonesia.
Ini merupakan tumbuhnya tumor ganas yang menyerang bagian paling bawah uterus atau rahim. Apabila sudah terserang seperti ini, maka pengobatan yang harus dilakukan adalah dengan melakukan kemoterapi. Akan dilakukan juga terapi radiasi, radioterapi, hingga tindakan pembedahan.
Penderita akan mengalami beberapa efek samping yang mungkin menjadi mimpi buruk untuk banyak orang. Mulai dari rambut yang terus rontok, anemia, terus merasa kelelahan, dan yang lainnya lagi.
Selain itu, infeksi ini juga dapat menyebabkan kanker di bagian vagina, penis, anus dan juga vulva. Mengerikannya, apabila sudah terjangkit penyakit tersebut, maka dapat menular apabila terdapat kontak langsung dengan penderita, terutama apabila kontak tersebut melalui hubungan seksual.
Karenanya, pemberian vaksin HPV Gardasil sangat penting sekali dalam upaya pencegahan yang bisa dilakukan oleh masyarakat. Bagaimana pun, mencegah tentunya lebih baik dari pada mengobati.
Anjuran Pemberian Vaksin
Sejatinya, pemberian vaksin HPV ini merupakan sebuah program wajib pemerintah. Jadi, semua warga harus melakukan pemberian vaksinnya. Untuk anjuran pemberiannya adalah sebagai berikut:
1. Anak-Anak
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, infeksi ini cepat ditularkan melalui hubungan seksual. Ini mengapa, pemberian vaksin pada anak-anak akan sangat efektif karena berada pada usia belum aktif dalam aktivitas hubungan seksual.
Kira-kira pada anak usia 9-14 tahun. Sedangkan untuk dosisnya adalah sebanyak dua kali dengan jarak 6 hingga 12 bulan lamanya dari waktu vaksin pertama.
2. Remaja
Anjuran pemberian yang kedua adalah pada remaja. Tindakan ini dilakukan apabila semasa kanak-kanak, remaja tersebut belum pernah mendapatkan pemberian vaksin HPV Gardasil 9. Usia yang masuk dalam anjuran kategori ini adalah 15 hingga 26 tahun.
Sedangkan untuk dosisnya diberikan sebanyak 3 kali, dalam interval waktu 1 hingga 2 bulan setelah vaksin pertama, dan 6 bulan setelah vaksin kedua.
3. Orang Dewasa
Untuk usia di atas 26 tahun maka akan termasuk dalam anjuran kategori orang dewasa. Nah, untuk kasus yang ini diperlukan tindakan konsultasi terhadap dokter terlebih dahulu.
Namun bagaimanapun, vaksin ini tetap bisa diberikan pada orang dewasa yang sudah menikah dan aktif dalam berhubungan seksual.
Prosedur Pemberian Vaksin
Dalam prosedur pemberian vaksin ini ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Berikut ini adalah di antaranya:
1. Sebelum Melakukan Vaksinasi
Sebelum melakukan kegiatan pemberian vaksin, tentunya Anda harus memeriksakan diri terlebih dahulu terhadap dokter. Hal ini berfungsi untuk mengecek riwayat kesehatan yang dialami, dan juga riwayat alergi. Karena ada beberapa kondisi yang masuk ke dalam pantangan pemberian vaksin HPV.
Pantangan atau larangan tersebut adalah:
- Sedang mengandung atau hamil
- Menderita suatu penyakit yang parah
- Memiliki alergi terhadap vaksin HPV
- Memiliki alergi terhadap ragi (karena vaksin HPV mengandung ragi)
Jadi, sebelum melakukan prosedur vaksin HPV Gardasil 9, perhatikan terlebih dahulu pantangan yang sudah disebutkan di atas.
2. Melakukan Vaksinasi
Setelah kondisi tubuh dirasa aman untuk pemberian vaksin, langkah selanjutnya adalah melakukan prosedur pemvaksinan. Berikut ini adalah beberapa langkah yang akan dilakukan:
- Area yang disuntik akan dibersihkan atau disterilkan terlebih dahulu menggunakan kapas beralkohol.
- Menyuntikkan vaksin HPV pada area yang sudah dibersihkan tersebut (dosis 0,5 ml, disuntikkan ke dalam otot pada lengan atas atau paha atas).
- Mencabut jarum suntik dan segera menutup bekas suntikan dengan kasa yang sudah diberi alkohol untuk mencegah terjadinya pendarahan.
Untuk diingat, dosis dari pemberian vaksin ini sangat penting untuk diperhatikan. Apabila Anda sudah pernah mengikuti pemberian vaksin, segera beritahu dokter bila tenggat waktunya sudah masuk ke dalam dosis kedua vaksin.
3. Pasca Pemberian Vaksin
Setelah diberikan vaksin, dokter akan menganjurkan pasien untuk beristirahat setidaknya selama lima belas menit. Hal ini dilakukan untuk melihat kemungkinan terjadinya efek samping yang parah dan harus segera diatasi.
Beberapa efek samping yang mungkin cukup untuk diwaspadai adalah:
- Terasa sesak napas
- Penglihatan berkunang-kunang atau berputar
- Jantung terasa berdebar
- Beberapa area seperti lidah, bibir, atau wajah terasa membengkak
- Merasa mual dan muntah-muntah
Beberapa tanda tersebut biasanya mengindikasikan efek samping lain yang lebih berbahaya. Jadi segera beritahu dokter apabila mengalami kondisi tersebut. Sedangkan untuk efek samping yang normal setelah pemberian vaksinasi adalah:
- Kepala terasa sedikit sakit
- Lemas
- Terjadi nyeri otot atau sendi
- Area suntikan sedikit membengkak dan kemerahan
- Demam
Cakupan Perlindungan Vaksin HPV Gardasil 9
Dengan melakukan vaksinasi HPV, akan ada beberapa cakupan perlindungan yang bisa didapatkan, yaitu:
- AIS atau Adenokarsinoma In Situ sekitar lebih dari 95%
- Kanker dubur yang terkait HPV sekitar 95%
- Kanker vulva intraepitel sekitar 90%-95%
- Kanker serviks sekitar 90%
- Kutil kelamin sekitar 90%
- Kanker vulva terkait HPV sekitar 85%-90%
- Neoplasia anal intraepithelial terkait HPV sekitar 85%-90%
- Kanker vagina terkait HPV sekitar 80%-85%
- Neoplasia intraepitel serviks sekitar 75%-85%
- Neoplasia intraepitel vagina terkait HPV sekitar 75%-85%
Mengenai Vaksin HPV
Program vaksinasi HPV ini tidak bisa menjadi alat pengganti kondom yang mana difungsikan sebagai perlindungan tubuh dari infeksi seksual menular, sebut saja HIV serta hepatitis B. Jadi, tetap gunakan pengaman kondom saat sedang melakukan aktivitas hubungan seksual.
Ada beberapa hal juga yang bisa dilakukan sebagai tindakan pencegahan dari penyakit HPV yang tentunya harus dilakukan berbarengan dengan vaksinasinya. Beberapa di antaranya adalah:
- Hindari aktivitas seksual atau juga pergaulan bebas di usia remaja serta sebelum menikah
- Hindari bergonta-ganti pasangan hubungan seksual
- Selalu menggunakan pengaman kondom ketika sedang berhubungan seksual
- Waspada atau bahkan hindari melakukan aktivitas hubungan seksual dengan seseorang yang memiliki riwayat aktivitas seksual kurang jelas
Vaksin HPV Gardasil 9 memang sangat penting untuk mencegah masyarakat terserang beberapa penyakit seksual terkait infeksi HPV. Bagaimana pun, tentu saja mencegah jauh lebih baik daripada mengobati.
Ketahui informasi seputar tips menarik dan perawatan kecantikan dari Eterniskin, serta konsultasikan kebutuhanmu ke Tim Eterniskin atau Whatsapp kami.