Berbagai jenis jerawat menjadi masalah umum yang kerap dihadapi banyak orang, terutama jika kulit berminyak.
Sebagai informasi, jerawat memiliki berbagai jenis dengan karakteristik yang berbeda.
Mengidentifikasi tipe jerawat menjadi langkah krusial dalam menetapkan rencana pengobatan yang tepat.
Mulai dari jerawat komedo yang ringan hingga jerawat kistik yang parah, memiliki ciri serta cara pengobatan yang berbeda.
Mengenali perbedaan antara jerawat membuat anda lebih cermat dalam memilih produk perawatan yang sesuai.
Lebih dari itu, ini juga bisa memberi wawasan yang berharga tentang pencegahan secara berkelanjutan.
Bila Anda sudah melakukan identifikasi terhadap jerawat, Anda bisa menentukan produk mana yang sesuai dengan tipe kulit.
Bila masih kurang jelas, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter kecantikan yang kompeten di bidangnya. Simak artikel ini untuk informasi lanjutan.
Daftar Jenis Jerawat
Jerawat menjadi masalah kulit paling umum yang mengganggu sebagian besar individu. Jangan khawatir, ini bisa diatasi selama anda mengetahui tipe jerawatnya terlebih dahulu.
Jenis-jenis jerawat apa saja yang sering dialami masyarakat Indonesia?
1. Jerawat Komedo Hitam
Jerawat komedo hitam, atau yang lebih dikenal dengan istilah blackhead, merupakan salah satu jenis jerawat yang umum terjadi pada kulit manusia.
Blackhead terbentuk ketika pori-pori kulit tersumbat oleh sebum (minyak alami kulit) dan sel-sel kulit mati.
Jerawat ini disebut blackhead karena ketika sebum teroksidasi udara, mereka berubah menjadi warna hitam.
Ciri khas blackhead adalah titik-titik hitam yang terlihat di permukaan kulit, terutama di area yang cenderung berminyak seperti hidung, dagu, dan dahi.
Meskipun blackhead lebih sering terjadi pada kulit berminyak, mereka juga bisa muncul pada semua jenis kulit.
Blackhead tidak meradang seperti jerawat inflamasi lainnya, sehingga biasanya tidak menimbulkan rasa sakit atau peradangan yang signifikan.
2. Jerawat Komedo Putih
Selanjutnya, ada jerawat komedo putih atau whitehead. Whitehead ini bisa terbentuk saat pori-pori kulit tertutup atau tersumbat oleh sebum dan juga sel-sel kulit yang telah mati.
Perbedaannya dengan komedo hitam atau blackhead yakni pori-pori yang tersumbat masih tetap tertutup oleh lapisan kulit, itulah mengapa warnanya tetap putih atau krem.
Tipe jerawat ini berupa benjolan kecil yang menonjol di permukaan kulit dan terlihat seperti titik putih atau krem.
Mereka sering muncul di area wajah yang rentan terhadap kelebihan minyak, seperti dahi, hidung, dan dagu.
Sama seperti blackhead, jerawat ini juga tidak meradang dan tidak menimbulkan rasa sakit.
3. Jerawat Pustula
Jerawat pustula adalah tipe jerawat yang seringkali menyebabkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran bagi banyak orang.
Bentuk jerawat ini berupa benjolan merah yang terisi dengan nanah di bagian atasnya.
Mereka biasanya terjadi ketika pori-pori kulit terinfeksi oleh bakteri akibat stress, pola makan tidak sehat, dan kurang tidur.
4. Jerawat Papula
Jenis jerawat lainnya adalah jerawat papula. Jerawat ini muncul sebagai benjolan kecil, merah, dan terasa nyeri di permukaan kulit.
Penyebabnya adalah infeksi pori-pori kulit karena bakteri sehingga menimbulkan peradangan. Biasanya, jerawat papula muncul di dahi, pipi, dagu, dan area sekitar mulut.
5. Jerawat Kistik
Jerawat kistik adalah salah satu bentuk jerawat yang paling parah, sehingga berpotensi menyebabkan kesulitan emosional bagi individu yang mengalaminya.
Tipe jerawat ini muncul dalam bentuk benjolan besar seperti batu di bawah permukaan kulit yang sangat menyakitkan.
Dari segi karakteristik, jerawat ini tidak memiliki kepala putih layaknya jerawat biasa, namun terasa nyeri walaupun tidak disentuh.
Jerawat kistik memang mirip dengan jerawat pustula karena meradang dan bernanah, namun ukurannya jauh lebih besar dan lebih dalam.
Penyebabnya adalah pori-pori kulit terinfeksi oleh bakteri, faktor genetik, perubahan hormonal, dan lainnya.
6. Jerawat Nodul
Tipe jerawat lainnya adalah jerawat nodul yang tergolong parah. Jerawat ini berbentuk benjolan besar yang terasa keras dan nyeri.
Penyebab jerawat ini bervariasi, mulai dari perubahan hormonal, faktor genetik, hingga produksi sebum yang berlebih.
Jerawat nodul bisa tumbuh sendiri maupun dalam kelompok kecil yang tidak terlalu kelihatan, namun sangat nyeri.
Kondisi seperti ini sulit diobati dengan perawatan rumahan dan membutuhkan perhatian medis yang serius.
7. Jerawat Pasir
Jerawat pasir terbentuk karena adanya penumpukan sel kulit mati serta minyak di bawah permukaan kulit.
Karakteristiknya berupa benjolan kecil berwarna putih atau kekuningan yang terasa seperti pasir ketika disentuh.
Jerawat ini biasanya terjadi pada area sensitif, seperti sekitar mata dan pipi.
Penyebabnya beraneka ragam, bisa penggunaan produk perawatan yang terlalu berat, kekurangan eksfoliasi kulit, hingga paparan sinar matahari berlebih.
8. Jerawat Mekanika
Terakhir, ada jerawat mekanika yang terjadi karena trauma fisik pada kulit, seperti tekanan berulang. Jerawat mekanika kerap muncul pada area dagu, pipi, atau dahi.
Penyebab utama jerawat mekanika adalah gesekan antara kulit dan benda-benda lainnya, seperti pakaian yang terlalu ketat, helm, atau alat make-up.
Gesekan ini menyebabkan iritasi pada kulit dan menyumbat pori-pori, sehingga menghasilkan jerawat.
Jenis jerawat ternyata memang cukup banyak dan memiliki cara penanganan yang berbeda. Agar jerawat bisa cepat hilang, diperlukan perawatan yang tepat.
Cek artikel berikut ini untuk penjelasan Tips Perawatan Jerawat dan perawatan kecantikan yang Efektif dan Aman dari Eteniskin, serta konsultasikan kebutuhanmu ke Tim Eterniskin atau Whatsapp kami.
Reference:
- Cleveland Clinic: Acne
- GoodRx Health: How to Tell the Difference Between 3 Common Types of Acne (With Images)
Artikel telah ditinjau oleh: