Infus whitening menjadi salah satu treatment kecantikan populer untuk membuat kulit lebih cerah dalam waktu singkat. Sebelum melakukan prosedur, Anda harus memperhatikan efek samping serta pantangan setelah infus whitening.
Infus whitening memang bisa disebut sebagai treatment kecantikan yang aman selama dilakukan oleh dokter profesional. Namun, tetap saja ada beberapa catatan yang harus Anda pahami. Berikut informasi lengkapnya.
Apa Efek Samping dari Infus Whitening?
Sesuai namanya, infus whitening merupakan prosedur kecantikan yang dilakukan dengan memasukkan aneka cairan ke dalam darah melalui alat infus. Bahan-bahannya adalah glutathione, vitamin C, B kompleks, serta kolagen.
Tentunya semua bahan diberikan dengan dosis sesuai kondisi kulit pasien. Maka dari itu, penting untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter terkait. Tingkat keparahan efek samping infus whitening tergantung dosis glutathione yang diberikan.
Umumnya, dokter akan memberikan dosis sekitar 600 sampai 1200 mg per minggu. Jika dosis yang diberikan lebih tinggi, efek samping yang fatal sangat mungkin terjadi. Kebanyakan orang akan mengalami efek samping ringan, seperti mual.
Untuk efek samping ini tidak perlu Anda khawatirkan karena merupakan respon tubuh alami terhadap cairan yang masuk. Setelah beberapa waktu, rasa mual akan berangsur hilang. Ada efek samping lain juga, seperti:
- Kesulitan untuk bernafas
- Kerontokan rambut
- Gangguan pencernaan atau diare
- Reaksi kulit seperti gatal dan ruam
- Kenaikan berat badan
Bila ingin melakukan prosedur infus whitening yang aman, Anda harus memilih klinik kecantikan terpercaya. Anda bisa berkonsultasi dengan Eterniskin untuk meminimalisir kemungkinan efek samping terjadi.
Pantangan Setelah Infus Whitening
Setelah infus whitening tidak boleh apa? Pasca melakukan prosedur kecantikan ini, ada beberapa pantangan yang harus diperhatikan. Ini bertujuan untuk meminimalisir efek samping serta memaksimalkan efektivitas hasil. Apa saja pantangannya?
1. Merokok
Merokok merupakan tindakan yang harus Anda hindari sebelum dan setelah menjalani infus whitening. Kandungan rokok dapat mempengaruhi glutathione pada tubuh dan membuat infus menjadi kurang efektif.
Selain itu, merokok bisa menurunkan kandungan vitamin C yang menjadi potensi hilangnya elastisitas kulit.
2. Sinar Matahari
Setelah melakukan infus whitening, dokter akan menghimbau Anda untuk menghindari sinar matahari selama beberapa waktu. Sebaiknya, Anda berada di dalam ruangan dan mengistirahatkan kulit dari paparan sinar matahari.
Sinar matahari bisa meningkatkan produksi melanin yang memungkinkan kulit muncul bintik hitam. Selain itu, hasil infus whitening menjadi tidak maksimal dan kulit kembali keruh. Jika ada aktivitas mendesak yang harus dilakukan di bawah sinar matahari, maka sebaiknya gunakan sunblock.
3. Alkohol
Pantangan setelah infus whitening berikutnya adalah alkohol. Anda sebaiknya tidak mengkonsumsi alkohol karena berdampak buruk pada pemulihan infus whitening. Alkohol dapat menyebabkan dehidrasi yang berpengaruh pada tingkat kelembaban kulit.
Selain itu, konsumsi alkohol juga bisa mengurangi efektivitas hasil infus whitening. Bahkan, Anda bisa mengalami resiko peradangan kulit yang parah jika mengonsumsi alkohol pasca infus whitening.
4. Obat-obatan
Mengonsumsi obat-obatan memang tidak dianjurkan setelah infus whitening, terutama obat-obatan yang anti inflamasi dan aspirin.
Keduanya bisa menghilangkan melanin pada kulit yang membuat efek samping infus whitening lebih besar. Bukan hanya itu, mengkonsumsi obat-obatan bisa menghambat proses pemutihan kulit.
5. Minuman Berkafein dan Berpewarna
Masyarakat Indonesia memang sudah terbiasa mengkonsumsi minuman berpewarna dan berkafein. Namun, ternyata ini berbahaya untuk pemulihan pasca infus whitening.
Anda sebaiknya menghindari soda, kopi kemasan, dan teh kemasan untuk memaksimalkan kinerja infus whitening. Konsumsi minuman berpewarna dan berkafein dapat mempengaruhi tampilan warna kulit. Ini juga bisa menjadi faktor pemicu mual bertambah parah.
6. Waxing
Pantangan setelah infus whitening yang keenam adalah waxing. Waxing merupakan proses pencabutan bulu yang umum dilakukan. Melakukan waxing pada area yang baru mendapatkan perawatan berpotensi menyebabkan iritasi. Selain itu, pemulihan kulit juga menjadi lebih lambat.
7. Makanan yang Berpigmentasi
Selanjutnya, Anda juga disarankan untuk menghindari makanan yang berpigmentasi. Beberapa makanan yang dapat merangsang produksi pigmen kulit adalah makanan pedas dan coklat.
Ketika mengonsumsi makanan ini, produksi melanin kulit dapat meningkat sehingga mengurangi pencerahan kulit.
8. Mandi Air Panas
Untuk menjaga hasil perawatan agar lebih optimal, sebaiknya hindari mandi air panas. Air panas dapat meminimalisir tingkat kelembaban pada kulit, sehingga membuatnya lebih kering. Jika kulit kering, efektivitas hasil perawatan akan menurun.
9. Perawatan Kulit Tambahan
Pantangan yang terakhir adalah melakukan perawatan kulit tambahan. Infus whitening membutuhkan waktu sekitar 2 minggu supaya hasilnya terlihat. Maka dari itu, selama kurun waktu tersebut jangan melakukan prosedur lainnya.
Anda juga dilarang menggunakan produk skin care yang mengandung asam kuat. Sebaiknya, lakukan perawatan sederhana yang mendukung hasil infus whitening, seperti mengenakan minyak atau bedak wajah.
Menjadi treatment pemutihan kulit paling efektif dan populer di masyarakat tidak membuat Anda lantas berpasrah diri saja. Anda tetap harus mengetahui resiko, efek samping, dan pantangan setelahnya agar hasil optimal.
Selain itu, Anda juga harus memilih klinik kecantikan terpercaya yang menawarkan treatment infus whitening. Eterniskin bisa menjadi pilihan terbaik dengan dokter profesional dan biaya terjangkau.
Untuk hasil memuaskan, ikuti pantangan setelah infus whitening dan lakukan treatment sebanyak 2-3 kali. Konsultasikan rencana dan penanganan paling tepat jika muncul efek samping infus whitening lainnya dengan dokter Andreas, dokter spesialis kulit dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang perawatan kulit dan kecantikan. Tanya kami!